cewek itu musti feminin

Pernah lihat cewek naik motor lanang alias motor model gentle, motor yang didesain buat ditunggangi para cowok? Semacam….(maaf nggak boleh nyebut merek). Menurut kalian pantes nggak sih cewek seperti itu? Mosok, ada juga cewek berjilbab yang memakainya.

Kalo dilihat tampilannya sih emang keren. Kelihatan tambah garang n bisa nutupi sifat cewek sebagai makhluk yang lemah-lembut, feminin. Namun apa segitunya juga cewek ngilangin sifat femininnya? Kok kayaknya bangga banget bisa nunggang motor model cowok.

Emang nggak ada batas motor model cewek atawa model cowok secara sah. Tapi menurut bentuknya, pabrikan motor udah mendesain khusus modelnya.

Kenapa sih soal model motor n siapa yang makai gini aja direpotin?

Eits, bukannya ngerepotin. Cuma mau nglurusin aja yang perlu dilurusin, hehe…

Yang jadi masalah tuh kalo cewek nunggang motor model cowok. Nggak lazim buat kebudayaan kita yang notabene santun n lemah lembut.

Ada yang alasan, “Dulu jaman nabi atau jaman kerajaan sebelum ada motor, cowok cewek hanya ada 1 model tunggangan. Cewek boleh nunggang kuda juga, kuda kan tunggangannya para ksatria yang umumnya laki-laki. Ini udah 2010, saatnya berubah (lhuh). Kalo bukan kita yang buat trend, siapa lagi???”

Kalimat yang mungkin menggelikan. Zaa jelas lah. Namanya juga kuda hanya ada satu model, garang. Kalo ada kuda model feminin, mungkin aja cewek dikasih bagian nunggang kuda model feminin. Luchu juga. Ada-ada aja deh.

Dalam Alqur’an maupun Alhadits nggak ada dalil soal tunggangan yang pantes buat cewek dan cowok. Nggak ada larangannya. Bukan juga dalil tentang menyerupai lawan jenis.

Cowok boleh aja makai motor model cewek, nggak masalah. Tapi cewek seyogyanya makai motor yang didesain khusus buat cewek, hermaprodit lah boleh, atau model 2 in 1 (cowok/cewek oke).

Lhuh, kenapa dibeda-bedain gini? Maav, bukannya ngelanggar kesetaraan gender. Atau ngrendahin hak cewek. Hanya saja, kita hidup di Indonesia. Bangsa yang memiliki kebudayaan luhur, menjunjung tinggi kesantunan. Antara laki-laki dan perempuan memiliki ciri khas dalam berpenampilan, bisa jelas dibedakan. So, alangkah lebih baiknya kita sebagai bangsa Indonesia mewarisi kebudayaan luhur itu? Kalau bukan kita, siapa lagi? Anak-cucu kita? Mana mungkin? Kita aja begini, nggak kasih contoh yang baik.

Bukan cuma masalah tunggangan. Seperti halnya menyemir rambut juga. Nggak ada larangan, nggak ada dosa mewarnai rambut dengan warna selain hitam. Tapi ini soal etika di bangsa sebesar Indonesia.

Sekali lagi, kita berada dalam lingkungan yang beradab, berbudaya. Penampilan kita dinilai. Penampilan kita menunjukkan siapa kita. Seandainya didengar, banyak orang mencibir cewek yang makai motor lanang, orang nyemir rambut warna-warni. Masyarakat menstempel orang seperti itu cewek nggak bener, cah ndugal dll.

Jangan sampai bilang, “Dasar orang kampung, ketinggalan gaya. Nggak modis. Ini kan tren terbaru dari barat.” Bilang ini itu yang sekakak-adiknya.

Masyarakat Indonesia nggak bisa menerimanya. Karena itu bukan kepribadian masyarakat Indonesia.

Masih banyak banget penampilan-penampilan anak muda yang jauh melenceng dari Islam. Bahkan itu perilaku kaum non-Islam. Lain kali deh insyaAllah dibahas. Bukan untuk mengkritik, bukan untuk mencela. Tapi untuk menguatkan jati diri anak, remaja dan pemuda Islam khususnya.

Gaul nggak harus berarti selalu ngikuti tren. Kalau sesalu ngikutin tren, kita bakalan kepontang-panting terus dan akhirnya terperosok dalam kubangan.

Gaul nggak harus dilihat wah.

Gaul sejati adalah yang berpenampilan nggak nyalahi aturan agama dan etika dalam masyarakat.

So, be positive trendsetter not be negative follower.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Free Blog Templates

Powered By Blogger

Blog Tricks

Powered By Blogger

Easy Blog Tricks

Powered By Blogger
© Grunge Theme Copyright by moga aja jadi anak baik-baik | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks